Warga Jabar

Update Terkini dari Warga Jawa Barat

Mantan Napiter Bersinergi dalam Program Brigade Pangan

Mantan Napiter Bersinergi dalam Program Brigade Pangan

by Euis Mulyani at 05 Jan 2025 04:40

Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia mengambil langkah inovatif untuk memperluas program Brigade Pangan dengan menggandeng Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Inisiatif ini bertujuan mengajak mantan narapidana terorisme (napiter) untuk berkontribusi dalam sektor pertanian sebagai petani milenial. Dengan grand design ini, Kementan berupaya memberikan peluang rehabilitasi dan memberdayakan para mantan napiter untuk beralih menjadi tenaga produktif dalam mewujudkan swasembada pangan.

Mendukung Ekonomi Nasional

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa pertanian adalah sektor yang memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi bangsa. Selain itu, sektor ini juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja. Dengan melibatkan ribuan napiter dan mantan tahanan dalam program ini, diharapkan mereka dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

Pelatihan dan Dukungan

Kementan melakukan kolaborasi ini dengan semangat bahwa para mantan narapidana tersebut adalah bagian dari masyarakat yang patut diberikan kesempatan. "Kita akan bina karena mereka adalah saudara-saudara kita juga," ujar Andi Amran. Pihak Kementan akan melakukan pendampingan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) untuk memastikan mereka dapat beradaptasi dan sukses dalam berwirausaha di sektor pertanian.

Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo, menegaskan bahwa pembinaan kepada mantan narapidana terus dilakukan dan dibagi dalam klaster sesuai dengan kemajuan mereka. Klaster-klaster ini meliputi klaster merah untuk mereka yang masih terpengaruh ideologi kekerasan, hingga klaster hijau bagi yang telah kembali ke masyarakat dengan paham Pancasila.

Hasil dan Potensi Program

Program Brigade Pangan telah membuahkan hasil di beberapa daerah seperti Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dengan hasil panen yang menggembirakan. Dinas pertanian setempat juga turut memberikan dukungan untuk kelancaran program ini. Program ini tidak hanya memberi harapan bagi mantan napiter tetapi juga memberikan kontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, mengungkapkan bahwa program Brigade Pangan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Terlebih lagi, terdapat informasi mengenai potensi penghasilan yang bisa didapat oleh para petani milenial, yakni mencapai Rp 10 juta per bulan. Ini bukanlah gaji tetap dari pemerintah melainkan perkiraan pendapatan dari hasil panen yang mereka kelola.

Struktur Tim dan Target Lahan

Dalam program ini, setiap tim Brigade Pangan terdiri atas 15 petani milenial yang akan bertanggung jawab atas lahan pertanian seluas 200 hektare. Melalui skema ini, setiap brigade diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap produktivitas pertanian di Indonesia.

Analisis Ekonomi

Secara ekonomi, ada potensi besar dari program ini untuk memberikan keuntungan. Biaya operasional program ini diperkirakan mencapai Rp 3,94 miliar per tahun, sementara pendapatan yang dihasilkan bisa mencapai Rp 8,4 miliar. Hal ini menunjukkan adanya keuntungan bersih sekitar Rp 4,46 miliar. Ini bukan hanya angka-angka semata, namun juga berarti potensi untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan bagi banyak orang.

Hasil dari program ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik, dengan mengandalkan inovasi dan keterampilan dari generasi muda, sekaligus memberikan peluang bagi mereka yang selama ini terpinggirkan karena masa lalu mereka. Penekanan pada pengembangan petani milenial diharapkan dapat mendorong semangat kewirausahaan dan menciptakan generasi petani yang mandiri dan kompeten di era modern ini.

Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagaimana rehabilitasi sosial dapat dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi, yang tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Dengan begitu, program Brigade Pangan dapat menjadi langkah penting dalam merevitalisasi sektor pertanian sekaligus memerangi radikalisasi dari akarnya.

Berita Lainnya