Warga Jabar

Update Terkini dari Warga Jawa Barat

Kajian Libur Sekolah Saat Ramadhan: Peduli atau Cuma Kebiasaan?

Kajian Libur Sekolah Saat Ramadhan: Peduli atau Cuma Kebiasaan?

by Siti Nurhasanah at 05 Jan 2025 04:49

Kementerian Agama (Kemenag) sedang mengkaji wacana meliburkan sekolah selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menekankan pentingnya merumuskan tujuan yang jelas terkait libur tersebut. Bagi Gus Yahya, panggilan akrabnya, libur tidak hanya sekadar memberikan waktu istirahat bagi siswa tetapi harus memiliki efek positif yang nyata.

Model Libur yang Lebih Terarah

Menurut Gus Yahya, perencanaan libur selama bulan Ramadhan harus lebih baik dan tidak sekadar mengikuti tradisi. Ia menilai, sudah saatnya pemerintah mempertimbangkan manfaat dari kebijakan ini secara mendalam. “Libur bukan hanya sekadar ada atau tidak, tetapi juga untuk apa. Ini yang harus dirancang modelnya,” ujarnya.

Evaluasi dari Pengalaman Sebelumnya

Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia pernah menerapkan kebijakan libur selama sebulan penuh di bulan Ramadhan dan juga kebijakan tanpa libur. Dengan dua pengalaman yang berbeda tersebut, Gus Yahya mengajak pemerintah untuk melakukan evaluasi. Ia mengatakan, penting untuk mengamati sejauh mana waktu libur dapat memberikan manfaat bagi anak-anak sekolah.

Kegiatan Mengisi Waktu Libur

Dalam pandangannya, kegiatan keagamaan yang biasanya dilaksanakan selama Ramadhan, seperti meminta tanda tangan imam salat Tarawih, perlu dievaluasi apakah bisa diandalkan sebagai kegiatan selama masa libur. Hal ini dianggap penting agar tidak hanya sekadar memenuhi rutinitas, melainkan memiliki nilai tambah bagi perkembangan siswa, baik yang beragama Islam maupun nonmuslim.

Pertimbangan untuk Siswa Nonmuslim

Salah satu poin yang diangkat oleh Gus Yahya adalah dampak kebijakan libur bagi siswa nonmuslim. “Bagaimana dengan anak-anak sekolah yang nonmuslim? Apakah mereka juga libur? Jika mereka ikut libur, untuk apa? Ini juga harus dipikirkan.” Pertanyaan tersebut mencerminkan keprihatinan terhadap inklusivitas pendidikan di tanah air, yang mesti diperhatikan dalam merumuskan kebijakan.

Menghadapi Tantangan di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan identik dengan kegiatan spiritual dan peningkatan ibadah bagi umat Islam. Namun, perencanaan yang baik diperlukan agar siswa tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, meskipun dalam suasana bulan puasa. Oleh karena itu, kebijakan mengenai libur sekolah tidak bisa diambil sembarangan.

Rekomendasi untuk Kebijakan yang Berkelanjutan

Pemerintah diharapkan dapat menyediakan kerangka kerja yang tidak hanya menguntungkan siswa Muslim, tetapi juga memperhatikan kebutuhan semua siswa, terlepas dari latar belakang agama mereka. Libur yang direncanakan harus mampu menjaga keseimbangan antara pendidikan dan nilai-nilai agama yang ingin ditanamkan.

Kesepakatan bersama antara Kemenag dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan yang ditetapkan tidak hanya bersifat musiman, tetapi berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua elemen pendidikan di Indonesia.

Berita Lainnya